Yuk, belajar Qiro’ (+ Video tutorial)

Tidak banyak orang yang dapat menguasai Ilmu di bidang ini, memang ada benarnya. Talent atau bakat dasar (alami) yang telah dimiliki menjadi salah satu modal. Namun, tidak ada usaha yang tidak membuahkan hasil bukan ? Keinginan untuk bisa, kemauan keras, istqamah dll adalah tiket untuk perjalanan sebuah hasil. Menyukainya saja sudah merupakan modal awal untuk proses selanjutnya.
Tapi juga tidak semua orang yang punya bakat suara bagus lalu bisa dengan mudah untuk menguasai ilmu tilawah ini. Contoh penyanyi misal. Suaranya diakui bisa membuat telinga terasa indah untuk mendengarnya. Tapi silahkan untuk mencoba memperdengarkan satu lagu dari ayat al quran dengan komposisi yang benar. Terdengarnya mungkin bisa tapi hanya mirip. Mirip saja tidak cukup juga tidak dinilai bisa. Kenapa? Benar, karena belum tahu ilmunya.
Akan tetapi semodel penyanyi dangdut, pop melayu, terlebih nasyid dan Qasidah, diakui lebih berpotensi untuk bisa mengusai ilmu tilawah. kenapa?
Sebab warna nada, teknik suara (cengkok, vibrasi) dalam irama yang biasa mereka bawakan mirip dengan corak nada dan lagu tilawah (jenis lagu padang pasir) yang menjadi nada dan lagu resmi di bidang seni baca Al Quran ini.
Hanya saja, yang membedakan antara yang berbakat dan yang tidak, terletak pada cepat atau lambat dalam hal menguasainya. Kendatipun memungkinkan memperoleh hasil yang hampir sama, namun jelas yang berbakat berpeluang lebih cepat.
Tetapi lagi-lagi tidak menyurutkan keinginan siapapun yang ingin bisa dan mempelajari. Tekad yang kuat, niat yang kokoh, pantang menyerah adalah moto hidup seorang penuntut dan ahli ilmu. Pelajari Al Quran di semua sisi. Tajwidnya, tartilnya, arti, makna dan perbuatan.
Syaikh Mu’ammar mengatakan ” Jangan jadi Qari musiman”
Jangan menjadi Qari yang mempelajari Al Quran disaat hanya diperlukan saja. Tidak ketika bulan Ramadan saja, akan diadakan MTQ, PHBI, atau diminta untuk membawakan kalam Illahi di sebuah acara misalnya. Maka jadilah pembaca-pembaca al Quran yang berkelanjutan agar perilaku dan ahlak kita sesuai dengan yang Al Quran tuntunkan kepada kita. Amin Ya Rabb.

BENTUK LAGU TILAWATIL QUR’AN DAN PENERAPANNYA

Sebagaimana diketahui, bahwa hanya lagu padang pasirlah yang cocok diterapkan dalam seni Tilawatil Quran karena sesuai dengan karakter orang Arab yang tinggal di daerah di mana Al Quran diturunkan. Sampai akhirnya disepakati ada dua versi lagu yang dipakai yaitu Misriyah dan Makkiyah. Di antara keduanya yang lebih dominant dipakai adalah lagu Misriyah. Lagu Misriyah yang masyhur dipakai terdapat 7 dan 8 lagu.
Adapaun bentuk lagu-lagu Padang Pasir (Misriyah dan Makkiyah), apabila diterapkan dalam ayat-ayat al Quran memang lebih sulit karena harus mengikuti aturan dan ketentuan ilmu Tajwid, terutama yang berhubungan dengan Ahkamul Huruf Mad wal Qasr dan lain-lain. Sehingga diharuskan seorang Qari’ untuk mendalami ilmu Tajwid terlebih dahulu kemudian baru boleh mencoba menerapkan lagu-lagu tersebut.

Perlu diperhatikan, kedudukan lagu hanyalah sebagai penghias dan pemanis bacaan saja. Sehingga tidak dibenarkan memaksakan atau merubah ketentuan tajwidnya, karena akan menjadi rusak bacaannya. Dalam hal ini terdapat suatu kaidah dalam seni Tilawatil Quran : “Mendahulukan (membaguskan) lagu daripada tajwid adalah suatu kesalahan besar”

Lagu-lagu Tilawatil Quran seperti juga halnya lagu-lagu lainnya yang di dalamnya mengandung nada-nada sedih dan gembira. Misalnya jika kebetulan ayat-ayat yang dibaca sedang menceritakan tentang kabar gembira seperti : ni’mat, datangnya utusan Allah, pahala orang yang beriman, orang-orang yang dijanjikan masuk Sorga, dll, maka seyogyanya lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu dengan nada gembira. Sebaliknya jika ayat-ayat yang dibaca menerangkan tentang ancaman siksa, atau azab Neraka, maka nada-nada yang dibawakan juga bernada sedih. Ini yang sering dipraktekkan para Qori dunia kenamaan. (Perhatikan Syaikh Abdullah Al Mathrob dalam murattal)

– Lagu yang bernada gemibira : Bayyati, rost dan Jiharka.
– Lagu yang bernada sedih (memelas) : Sika, Hijaz, Shoba dan Nahawand

LAGU-LAGU DALAM TILAWATIL QUR’AN

Susunan bait-bait syair (tausyih) ini cukup erat kaitannya dengan susunan lagu Tilawatil Quran. Selain itu juga untuk lebih memudahkan dalam menguasai lagu-lagu tersebut dan sangat cocok untuk selingan dalam pengajaran seni Tilawatil Quran agar terkesan lebih bervariasi. Oleh karenanya para Qurra’ terdahulu menyusun tausyih ini dengan gaya bahasa dan susunan lagu yang indah dan cukup rapi, sehingga bisa dijadikan sebagai standar (patokan) dalam mempelajari lagu-lagu Tilawatil Quran.

Bayyati
Secara umum Lagu bayyati (husaini) terdiri dari 12 bentuk, dan 4 tingkatan suara yaitu: Qarar-nawa’-jawab-jawabul jawab. Dengan satu variasi yaitu Syuri.
Atau, simpelnya lagu bayyati terdiri dari 3 cabang lagu yaitu bayati ashli, bayyati husaini dan bayyati syuri
Untuk bayyati nada satu dan dua bentuknya tergantung pada nada Basmalahnya. Jika bacaan Basmalahnya bernada rendah, maka memulainya dari bayyati juga, maka memulainya dari bayyati nada satu. Dan jika Basmalahnya sedikit lebih tinggi, maka bayyati nada satu tidak dibaca tetapi langsung memulai bacaan bayyati nada dua.
Contoh tausyih lagu bayyati (lihat nanti di bawah)

SHOBA’
Lagu Shaba (maya) terdiri dari 5 bentuk dengan 3 variasi. Yaitu : Ajami, Mahur (Muhur) dan Bastanjar. dan 2 tingkatan suara yaitu, Jawab dan Jawabul Jawab
(jenis lagu yang lain akan tampil pada tulisan berikutnya..Oke?)

Sekarang, sobat Qori/Qori’ah ambil air wudlu dan siapkan Al Qurannya.
Contoh lagu dalam penerapan ayat-ayat al-Qur’an.

Notasi dan Makro

نو تاسى قرأة القـرأنً
نورالنبي على العوالم اسفالرا – فأ با ن أسباب الرشادوأطهارا
وشريعةالإسلام راق روعـها – والكـفراصبح جيثه متقـهقرا
ها موجميـعا بالنبي ودينـه – والكـفربعدالعرف صارمنكرا
لماأتى خيرالأنام بديـــنه – وانحل ماعقد الغواة من العرا
واشتبثرواباالمسطفىوبنـوره – والكل صـاح مهللاومكـبرا

ارى طيراعلى الغصن ينادى – أتت بشرى لمجروح الفـؤدى
بدت ليـلافأ ضحى عاشقوها – ركـوعاسجودافـى كل وادى

ياورد ة وسط الرياض مطلة – تزرى بوخه ذت جضرعاطرا
الله زا د محـمدا تعظيــما – وهباه فضلامن لد نه عميـما
صلـوعليه وسلموا تسليـما – صلـوعليه وسلموا تسليــما
يامن سماالسبع الطباق من العلى – ودناوكلــم ربه وتشــرف
أنت الذىوطئ لبسا ط بنعلــه

Surat ar-Rahman ayat 1-13
بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Ashli qoror
الرَّحْمَنُ عَلَّمَ الْقُرْآنَ خَلَقَ الإنْسَانَ عَلَّمَهُ الْبَيَانَ

husaini Nawa’
الشَّمْسُ وَالْقَمَرُ بِحُسْبَانٍ وَالنَّجْمُ وَالشَّجَرُ يَسْجُدَانِ

syuri Nawa’
وَالسَّمَاءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيزَانَ

husaini jawab
وَالسَّمَاءَ رَفَعَهَا وَوَضَعَ الْمِيزَانَ أَلا تَطْغَوْا فِي الْمِيزَانِ

jawab
وَأَقِيمُوا الْوَزْنَ بِالْقِسْطِ وَلا تُخْسِرُوا الْمِيزَانَ

Ashli jawabuljawab
وَالأرْضَ وَضَعَهَا لِلأنَامِ فِيهَا فَاكِهَةٌ وَالنَّخْلُ ذَاتُ الأكْمَامِ

syuri jawabuljawab
وَالْحَبُّ ذُو الْعَصْفِ وَالرَّيْحَانُ

husaini jawabuljawab
فَبِأَيِّ آلاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ

dan seterusnya.

Sobat Qori/Qori’ah
Silahkan meniru dan mempraktekkan lagu Bayati beserta cabang-cabangnya dari contoh Tausyih dan penerapannya dalam Surat Ar Rahman ayat 1-13 (di atas)
Sudah wudlu dan menyiapkan Al Qurannya? baik, sekarang klik saja contoh lagu dalam video ini. (Bimbingan Tilawatil Quran bersama suara al Ustad Muammar ZA feat D’santriez)
Semoga bermanfaat dan selamat belajar !!

By (al Qori)

Tinggalkan komentar