KASMARAN YANG TERTUNDA (III)

Sekedar membaca pikir
seraya mengendus jejak sangkamu yg kdg skeptis

Utk sekian banyak huruf yg terkemas
kau memang fantastis
tapi sindirmu itu silastis
bahkan kau tuduh aku antagonis ??

sayang aku juga bukan typical melankolis
pengepul kata untuk satu kalimat puitis
aku hanya ingin…
ajak kau pada permainanku yang deskriptis
ku pikir itu logis
bukan satu ingin yg uthopis

Kataku jelas naturalis
tanpa kamuflasif, namun prespektis
masih jua kah tak bergeming, apatis ??

Kasihku manis
tuk kesekian kalinya, aku tak mengemis
But..
give me space
please !!

*(utk satu nama empat aksara)

Etos Kerja Lelaki (Muslim Sejati)

Ternyata dalam beramal atau melakukan suatu pekerjaan yang baik, tak hanya niat yang diperlukan. Memang sekadar berniat pun sudah diberikan bonus pahala oleh Allah swt, namun akan lebih banyak lagi pahala yang diberikan Allah kalau amalan tadi dikerjakan dengan ikhlas. Dan akan lebih banyak lagi pahalanya kalau dikerjakan sungguh-sungguh hingga tuntas dengan tetap dibarengi keikhlasan.

Tidak setiap orang memiliki kemampuan untuk menuntaskan suatu amal atau pekerjaan. Rasa malas dan sering menunda-nunda merupakan faktor utama yang membuat tidak lekas selesainya suatu amal. Dengan berbagai alasan yang terkadang dirasionalisasi, suatu amal yang seharusnya dapat tuntas pada deadline yang direncanakan malah terlambat. Namun, Baca lebih lanjut

Stop !! Jangan Biarkan Anak, Ngaji pada “Guru Ngaji” yang Less Expert

Stop ! Pengaruh Guru ngaji yang kurang mendalami ilmu tajwid, sangat mempengaruhi kualitas membaca Al Quran anak-anak kita hingga dia dewasa. Bahasa Allah untuk manusia yang satu ini Maha sacral, sensitive, full view words. Jika ini dibiarkan maka akan sangat berbahaya !


Mengingatkan kembali kepada para guru supaya lebih berhati-hati. Sebab kelahiran Qiraati memang berawal dari kelemahan para guru ngaji yang belum mampu mengajarkan al-Quran terhadap anak-anak secara baik dan benar sesuai dengan ketentuan ilmu Tajwid. Dalam salah satu dawuh-nya, Kyai Achmad Dahlan berujar “tidak ada anak yang bodoh, yang ada guru yang tidak bisa ngajar.”
Kritik beliau kepada para guru ngaji terkadang sangat menggelitik tapi benar, seperti hal-hal yang sangat sederhana, yang sering dilupakan seorang guru, bahwa guru hendaknya sering sering ngaji (baca al-Quran), tahajjud (sholat malam) mendoakan santri-santrinya, berlaku sabar dalam mendidik, syukur dan ikhlas atas segala yang menimpanya.
Kritik yang sederhana tersebut terlihat sangat nyleneh di telinga kita, namun Baca lebih lanjut

Perdalam Ilmu Tajdwid (ed.2 lengkap)

بِِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اَلعِلُمُ التجْوِيدُ

ILMU TAJWID


بَابُ تَفْخِيْمُ وَ تَرْقِيْقُ

BAB TAFKHIM & TARQIQ

١- تَفْخِيْمُ اْلاِسْتِعْلآءُ : ا- اَدْنَي دَرَجَةً ب- اَقْوَي دَرَجَةً
٢- تَفْخِيْمُ الرَّاءُ : ا- عِنْدَ الفَتْحَةُ اَوِ الضُّمَّةُ
ب- اِذَا “رْ” وَ قَبْلَهُ حُرُوْفُ بِحَرَكَةِ الفَتْحَةِِ اَوِ الضُّمَّةِ
ج- اِذَا كَانَ وَقَفُ وَ قَبْلَهُ حُرُوْفُ بِحَرَكَةِ الفَتْحَةِِ اَوِ الضُّمَّةِ
د- اِذَا كَانَ وَقَفُ وَ قَبْلَهُ حُرُوْفُ الآلِفُ اَوِ الوَاوُ
ه- اِذَا كَانَ وَقَفُ وَ قَبْلَهُ حُرُوْفُ سُكُوْنُ بِاِبْدَاءِ حُرُوْفُ بِحَرَكَةِ الفَتْحَةِِ اَوِ الضُّمَّةِ
٣- تَرْقِيْق الرَّاءُ : ا- عِنْدَ الكَسْرَةُ
ب- اِذَا “رْ” وَ قَبْلَهُ حُرُوْفُ بِحَرَكَةِ الكَسْرَةِ
ج- اِذَا كَانَ وَقَفُ وَ قَبْلَهُ حُرُوْفُ بِحَرَكَةِ الكَسْرَةِ
د- اِذَا كَانَ وَقَفُ وَ قَبْلَهُ حُرُوْفُ اليََاءُ
ه- اِذَا كَانَ وَقَفُ وَ قَبْلَهُ حُرُوْفُ سُكُوْنُ بِاِبْدَاءِ حُرُوْفُ بِحَرَكَةِ الكَسْرَةِ
٤- جَوَازُ الوَجْهَيْنِ : ا- اِذَا “رْ” وَ قَبْلَهُ حُرُوْفُ بِحَرَكَةِ الكَسْرَةِ وَ بَعْدَهُ حُرُوْفُ الاِسْتِعْلآءُ
ب- اِذَا كَانَ وَقَفُ وَ قَبْلَهُ حُرُوْفُ الاِسْتِعْلآءُ سَكِيْنَةُ
٥- تَفْخِيْمُ الآمُ : ا- اِذَا كَانََهُ المُُبْتَدَاءُ اَيْ اَوََّلُ الكَلِمَةِ
ب- اِذَا كَانَ قَبْلَهُ حُرُوْفُ بِحَرَكَةِ الفَتْحَةِِ اَوِ الضُّمَّةِ
٦- تَفْخِيْمُ الآمُ : اِذَا كَانَ قَبْلَهُ حُرُوْفُ بِحَرَكَةِ الكَسْرَةِ

Baca lebih lanjut

Menjaga Kualitas Suara

Suara nyaring dan merdu adalah dambaan setiap orang, lebih-lebih bagi penyanyi, penyiar atau MC, lebih khusus lagi seorang qari/ qariah. Namun demikian, tak semua orang tahu bagaimana cara memelihara suara agar tetap merdu. “Suaramu adalah duta besar untuk dunia luar. Yang mencerminkan kepribadian dan emosimu. Dan banyak orang menentukan nilai dirimu dari suaramu”.
Jadi sangat penting untuk berpikir tentang apa yang orang-orang dengar saat kita berbicara atau mendendangkan sebuah lagu.
Lalu, Baca lebih lanjut

Yuk, belajar Qiro’ (+ Video tutorial)

Tidak banyak orang yang dapat menguasai Ilmu di bidang ini, memang ada benarnya. Talent atau bakat dasar (alami) yang telah dimiliki menjadi salah satu modal. Namun, tidak ada usaha yang tidak membuahkan hasil bukan ? Keinginan untuk bisa, kemauan keras, istqamah dll adalah tiket untuk perjalanan sebuah hasil. Menyukainya saja sudah merupakan modal awal untuk proses selanjutnya.
Tapi juga tidak semua orang yang punya bakat suara bagus lalu bisa dengan mudah untuk menguasai ilmu tilawah ini. Contoh penyanyi misal. Suaranya diakui bisa membuat telinga terasa indah untuk mendengarnya. Tapi silahkan untuk mencoba memperdengarkan satu lagu dari ayat al quran dengan komposisi yang benar. Terdengarnya mungkin bisa tapi hanya mirip. Mirip saja tidak cukup juga tidak dinilai bisa. Kenapa? Baca lebih lanjut

Plot Biru

Bersila di depan cermin lemari tua,
lalu aku mulai berkaca..

Kenapa aku ini ??
Kadang sehari kulupakan Tuhan…
Sajadah kugantung terselampir..
sarung atlas kujadikan selimut..
baju koko dan peci hitam kubiarkan jadi sarang nyamuk

Kenapa aku ini ??
Kadang dua hari kulupakan Tuhan
tiga hari, empat hari, enam hari..
lalu ku sibuk bercengkerama dengan kolega buaiku.
Si angan si mimpi, si khayal, si bual, sahabat kental tuk temani rasa kesal dan sesal
menangis..tertawa..sendiri..
Gila !!

Sudah pupuskah ??? Baca lebih lanjut

Seni Suara dalam Pandangan Islam

Apabila seni membawa manfaat bagi manusia, memperindah hidup dan hiasannya yang dibenarkan agama, mengabadikan nilai-nilai luhur dan menyucikannya, serta mengembangkan serta memperhalus rasa keindahan dalam jiwa manusia, maka sunnah Nabi mendukung, tidak menentangnya. Karena ketika itu ia telah menjadi salah satu nikmat Allah yang dilimpahkan kepada manusia. Demikian Muhammad Imarah dalam bukunya Maalim Al-Manhaj Al-Islami yang penerbitannya disponsori oleh Dewan Tertinggi Dakwah Islam, Al-Azhar bekerjasama dengan Al-Ma’had Al-Alami lil Fikr Al-Islami (International Institute for Islamic Thought).

Seni Suara
Ada tiga ayat yang dijadikan alasan oleh sementara ulama untuk melarang paling sedikit dalam arti memakruhkan nyanyian, yaitu: Baca lebih lanjut

Sanjak untuk Saritilawah

Kecantikan di balik tirai…
Aura nan anggun di seraut wajah indah
seringai senyum yang tergelincir seketika…
seolah panorama hari di musim bunga.
pesonanya, jadi penyejuk hati membungkam kemarahan

Kecantikan di balik tabir …
Swaramu itu…ahh…swaramu itu, jernih benar…
seperti tetesan embun jatuh dari daun timpa hamparan telaga sepi, kala kutengadah muka di titik perigeum saat langit bersih tampakkan Bima Shakti
duh…Gusti…sempurna sekali

Kecantikan di balik hijab…
Mari kuajak saja kau ke taman-taman RAUDHOH
memijak basahan tanah Djenawi..
memahami isyarat bunga-bunga mekar
dan pucuk-pucuk pepohonan pada tangkai usia kita

Selagi tiupan salesma masih tawarkan kearifan…
hari ini kuingin memelukmu dengan patahan sayap yang mengembang tanpa iringan kesakitan…
rebahkan saja letih…biar kuhisap lelahmu itu, karib dalam dekapan asmarandhana…

Kan kuteriakkan Bayyaati….
Kulentingkan Hijaz…
Kusyahdukan Nahawant…
Dan Kumiriskan Shoba’…
Seraya kulantunkan Maha Syair Ma’al ‘Ajam
damai…bersama iringan tembang Qira’at-ku